cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress)" : 7 Documents clear
APLIKASI KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN KCL UNTUK MENINGKATKAN KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum. L) Titin Apung Atikah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.6543

Abstract

Tanaman bawang merah merupakan jenis tanaman berumbi sebagai bumbu pencampur berbagai macam masakan Asia dan dunia. Peningkatan jumlah penduduk dan daya beli masyarakat yang tinggi menyebabkan kebutuhan bawang merah semakin meningkat. Namun produktivitas bawang merah tidak mudah untuk ditingkatkan akibat berbagai permasalahan yang dihadapi selama proses budidayanya Tujuan penelitian ini mempelajari efek kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan KCl bagi karakteristik agronomis tanaman Allium ascalonicum. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial, 3 ulangan. Faktor I Aplikasi TKKS (kontrol, 10, 15, 20 t.ha-1), dan faktor II pemupukan KCl (kontrol, 250, 300, 350 kg.ha-1). Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi kombinasi TKKS dan pemupukan KCl pada parameter berat kering umbi (24,67 g). Pemberian kompos TKKS pada tanaman umur 7 mst meningkatkan tinggi tanaman 40,46 cm, jumlah anakan 7,42, berat segar umbi 30,54 g dan berat kering umbi 17,86 g. Pemupukan KCl meningkatkan tinggi tanaman 41,12 cm, jumlah anakan 7,50, berat segar umbi 31,69 g dan berat kering umbi sebesar 19,28 g pada tanaman umur 7 mst. Kabaruan dari penelitian ini adalah kombinasi TKKS sebanyak 15 ton perhektar dan pemupukan KCl dosis 300 kg perhektar dapat diaplikasikan, guna meningkatkan hasil bawang merah di tanah spodosol.
UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN DENGAN IRADIASI GAMMA Wasiatur Roziqoh; Ambar Yuswi Perdani; Yuni Wahyuni; Mukhamad Su'udi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.6676

Abstract

Penurunan produksi cabai dapat terjadi karena cekaman kekeringan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan pemuliaan mutasi. Sinar gamma merupakan salah satu agen mutagen. Penetrasi iradiasi sinar gamma dapat menyebabkan dapat menghasilkan variasi genetik yang luas karena memiliki daya tembus yang kuat. Variasi genetik merupakan bahan baku program pemuliaan tanaman. Variasi genetik yang seluas-luasnya dapat membantu proses seleksi untuk mendapatkan karakter yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman cabai setelah iradiasi sinar gamma pada kondisi cekaman kekeringan. Perlakuan diterapkan pada rancangan acak kelompok faktorial pada empat ulangan. Faktor pertama adalah varietas cabai: Kopay, Laris, dan SSP. Faktor kedua adalah tingkat kekeringan: 0%, 50%, dan 75% kapasitas lapang. Faktor ketiga adalah kadar dosis iradiasi: 0, 100, 200 dan 300 gy. Uji in vitro menggunakan 20 benih per perlakuan, yang ditumbuhkan dalam media MS. Benih dikecambahkan di ruang kultur selama 30 hari setelah tanam. Jumlah 3 bibit per perlakuan ditanam dalam polybag (35 x 35 cm). Hasil penelitian ini yaitu rata-rata viabilitas benih cabai tertinggi pada ketiga varietas pada dosis 200 Gy. Iradiasi sinar gamma dapat menurunkan tinggi plumula dibandingkan dengan kontrol pada varietas Kopay dan Laris. Selain itu pada varietas SSP tinggi plumula pada 200 gy paling tinggi dibandingkan varietas lainnya. Laju kekeringan 75% menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh berbagai tingkat dosis iradiasi gamma terhadap pertumbuhan cabai secara in vitro sangat bervariasi. Pada penelitian ini, cekaman kekeringan tidak mempengaruhi  pertumbuhan tanaman cabai yang diiradiasi gamma. Varietas cabai yang paling tahan kekeringan berdasarkan penelitian ini adalah SSP.
TOLERANSI TEKANAN OSMOTIK PADA PERKECAMBAHAN PADI VARIETAS INPARI MENGGUNAKAN MANNITOL Riza Yuli Rusdiana; Halimatus Sa'diyah; Indri Fariroh
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.6683

Abstract

Cekaman kekeringan memberikan dampak pada padi sawah tadah hujan di dunia sebesar 23 juta hektar. Pengujian cekaman kekeringan pada stadia perkecambahan padi dapat dilakukan dengan larutan osmotik mannitol. Penelitian mengenai toleransi cekaman kekeringan menggunakan mannitol pada stadia perkecambahan padi belum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mensimulasikan tekanan osmotik dan mengidentifikasi batas toleransi cekaman kekeringan terhadap kinerja fisiologis benih padi varietas Inpari 19, Inpari 32 dan Inpari 49. Percobaan simulasi tekanan osmotik (0 MPa, -0.03 MPa, -0.05 MPa, -0.08 MPa dan -0.11 MPa) menggunakan konsentrasi mannitol (0%, 2%, 4%, 6% dan 8%) diterapkan pada benih padi Inpari 19, Inpari 32 dan Inpari 49. Parameter daya berkecambah, kecepatan tumbuh, indeks vigor, panjang akar, jumlah akar dan panjang kecambah diamati sebagai respon fisiologi penanda perkecambahan toleran cekaman kekeringan. Analisis non parametrik diterapkan pada penelitian ini, karena seluruh respon fisiologi benih tidak memenuhi asumsi normalitas dan homogenitas ragam. Hasil uji Bredenkamp menunjukkan perbedaan konsentrasi mannitol yang menghasilkan tekanan osmotik berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap fisiologi benih varietas Inpari. Penurunan tekanan osmotik dibawah perlakuan mannitol mengakibatkan penurunan nilai DB, IV, KCT, PA, JA dan PK dari varietas Inpari 19, Inpari 32 dan Inpari 49. Ketiga varietas padi yang digunakan mempunyai toleransi cekaman kekeringan pada media tanam dengan tekanan osmotik sebesar -0.03 MPa (mannitol 2%).
KEANEKARAGAMAN HAMA LALAT BUAH PADA TANAMAN SAYURAN BUAH DI KABUPATEN BANGKA DAN KUNCI IDENTIFIKASINYA Herry Marta Saputra
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.6480

Abstract

Lalat buah (Diptera: Tephritidae) merupakan hama penting bersifat invasif yang menyerang pada komoditas tanaman hortikultura khususnya tanaman buah dan sayuran buah. Informasi terkait jenis-jenis lalat buah perlu dilaporkan sebagai antisipasi dalam upaya pengendalian hama lalat buah. Pengoleksian lalat buah selain menggunakan atraktan juga dapat dilakukan dengan menggunakan host rearing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dan jenis spesies lalat buah apa saja yang terdapat pada tanaman sayuran buah di Kabupaten Bangka. Penelitian dirancang dengan menggunakan metode survei yang dilakukan disetiap kecamatan dan sampel penelitian diambil secara purposive sampling. Sampel yang menjadi target yang terindikasi lalat buah diambil dan kemudian di rearing. Lalat buah kemudian diidentifikasi dan dibuatkan kunci dikotomus. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 jenis tanaman inang lalat buah antara lain cabai besar Capsicum annuum, cabai rawit Capsicum frutescens, mentimun Cucumis sativus, labu kuning Cucurbita moschata, melinjo Gnetum gnemon, oyong Luffa acutangula, paria Momordica charantia, tomat Solanum lycopersicum, terung Solanum melongena, and kacang panjang Vigna unguiculata. Lalat buah yang terkoleksi dalam penelitian ini sebanyak 6 spesies yaitu Bactrocera dorsalis, B.carambolae, B.mcgregori, Zeugodacus cucurbitae, Z. sp 1 dan Z. sp 2, dengan jumlah sebanyak 1.113 individu. Spesies yang paling dominan yaitu Z. cucurbitae pada tanaman sayuran buah di Kabupaten Bangka. Keanekaragaman dan kekayaan pada tanaman sayuran buah di Kabupaten Bangka dikategorikan rendah.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK DAUN LAMTORO PADA TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN SISTEM HIDROPONIK NFT Alya Fadhilah; Darwin H. Pangaribuan; Setyo Widagdo
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.7402

Abstract

One of the popular hydroponic nutrients used is AB mix nutrition, which is increasingly expensive, so an alternative organic nutrient is needed in the form of lamtoro leaf extract which is cheap, easy to obtain, and rich in nutrients for mustard plants grown hydroponically. The purpose of this study was to obtain the appropriate concentration of lamtoro leaf extract as a nutritional substitute for AB mix in mustard greens grown using NFT hydroponics. Data collection was conducted from 18 January 2023 to 22 February 2023 at the Kebun Lapang located in Kota Sepang Jaya, Bandar Lampung. This study used a completely randomized design (CRD) with 4 single factors, the type of nutrient solution in the form of P1 = 100% AB mix (Control), P2 = 75% AB mix + 25% lamtoro leaf extract, P3 = 50% AB mix + 50% lamtoro extract leaf, and P4 = 100% lamtoro leaf extract. Results showed that combination of 75% AB mix with 25% lamtoro extract showed a lesser shoot fresh weight than 100% AB mix. However, combination of 75% AB mix with 25% lamtoro extract, was not significantly different from 100% AB mix on harvest index, root fresh weight, number of roots, number of leaves, and the green level of leaves
MENYIASATI KETERBATASAN PUPUK DI MASA PANDEMI COVID-19 DENGAN PENGGUNAAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN CABE RAWIT (Capsicum annum L.) Lukman Lukman
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.5545

Abstract

Pupuk merupakan salah satu faktor penentu dalam usaha tani tanaman cabe, sehingga harus  tetap tersedia, akan tetapi akibat dari vandemi covid- 19 ketersediaan pupuk menjadi sangat terbatas bahkan susah mendapatkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan cabang produktif tanaman cabai (Capsicum annum L.) Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktor tunggal  terdiri dari 5 perlakuan, yaitu P0= Tanpa perlakuan, P1= Kompos Pupuk kandang sapi  1 kg + Tanah 4 kg, P2= Kompos Pupuk kandang sapi  2 kg + Tanah 3 kg P3 = Kompos Pupuk kandang sapi  3 kg + Tanah 2 kg P 4 = Kompos Pupuk kandang sapi  4 kg + Tanah 1 kg.     Hasil penelitian terbaik terhadap tinggi tanaman umur 8 MST adalah perlakuan P3 (89,68 cm) disusul perlakuan P1,P2 dan P4 sedangkan tinggi tanaman umur 10 MST, tanaman tertinggi pada perlakuan P1 (100,1 cm) dan jumlah cabang produktif terbanyak umur 8 MST terdapat pada perlakuan P3 demikian pula pada umur 10 MST dengan jumlah cabang 22,8 cabang produktif. Pupuk kandang sapi dapat menjadi pupuk alternatif yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabe dimasa pandemi covid-19.
SODIUM ALGINAT SEBAGAI BAHAN FORMULASI GRANULAR NEMATODA ENTOMOPATOGEN, Steinernema sp. Irwanto Sucipto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v11i4.6469

Abstract

Salah satu alternatif yang berpotensi sebagai agen hayati untuk hama Lepidiota stigma Fabr. (Coleoptera: Scarabaeidae)adalah nematoda entomopatogen karena aman, aktif mencari inang, memiliki kisaran inang yang luas dan ramah lingkungan. Meskipun juvenil infektif nematoda entomopatogen dapat disimpan selama beberapa bulan di air dalam refrigator, biaya yang mahal dan kesulitan mempertahankan kualitas menjadi penghalang pada metode ini. Jadi, biasanya nematoda diformulasikan dalam bentuk padat atau semi padat setelah diproduksi. Salah satu metode formulasi yang dapat digunakan adalah formulasi gel alginat. Pengamatan dilakukan terhadap tiga variabel yaitu ketahanan bentuk formulasi gel alginat, viabilitas dan virulensi Steinernema sp. isolat lokal pada formulasi gel alginat. Ketahanan bentuk formulasi ditentukan dengan mengukur ukuran formulasi menggunakan alat pengukur (penggaris). Viabilitas nematoda ditentukan dengan membandingkan jumlah nematoda hidup (per gram granul dan per 10 gram granul) sedangkan virulensi nematoda ditentukan dengan menghitung persentase kematian L. stigma dan Tenebrio molitor pada setiap perlakuan. Pengamatan ketahanan bentuk formulasi, viabilitas dan virulensi tersebut diamati setiap minggu selama 2 bulan setelah pembuatan formulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi gel alginat akan lebih stabil dan tahan lama apabila disimpan pada suhu 200C. Kombinasi jenis isolat dan suhu penyimpanan untuk formulasi gel alginat yang terbaik adalah penggunaan Steinernema sp.isolat Kediri yang disimpan pada suhu 200 C karena viabilitasnya lebih tinggi daripada isolat lainnya 

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue